Enterprise
Resource Planning (ERP) memberikan keunggulan kompetitif dalam
sebuah perusahaan. Dalam menerapkan system ERP memerlukan beberapa tahapan dan
trial and eror sampai system ERP yang cocok digunakan, karena kondisi dari
setiap perusahaan yang berbeda. Penerapan ERP pada Nestle mengalami berbagai
rintangan, puncaknya pada tahun 2000 ketika Nestle memaksakan penerapan ERP
tersebut. Akibat dari penerapan system baru itu, terjadi kejatuhan moral dari
para pegawai dan turnover meningkat tajam. Meskipun
ada beberapa rintangan dalam penerapan implementasi sistem ERP Nestle USA, pada
akhirnya sistem tersebut menuai sukses yang besar. Pada 2002, Nestle USA dapat
menghemat sampai dengan $325 juta. Kebanyakan dari penghematan ini berasal dari
peningkatan performa supply chain, lebih khusus peramalan permintaan. Dengan
adanya sistem ERP Nestle USA dapat meningkatkan performa peramalan permintaan
hingga level distribution center. Selain itu, penerapan ERP juga memberikan dampak
positif untuk pengurangan inventory, pengetatan kontrol inventory, dan perilaku
yang lebih baik terhadap proses bisnis
Blog Ngabehi Marzuq
Berbagi ilmu dan kegiatan di Teknik Industri UI
Minggu, 10 Maret 2013
Keuntungan dari Penerapan Knowledge Management
Dalam mencari cara untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari layanan pelanggan,
perusahaan-perusahaan telah menyadari pentingnya knowledge manajemen untuk
mencapai tujuan tersebut. Terdapat 5 manfaat bagaimana knowledge management
dapat memperbaiki layanan pelanggan:
- Mengurangi Waktu Penelitian
Knowledge
management dilengkapi dengan pencarian akurat yang dapat membantu perusahaan
untuk mencari pengetahuan yang relevan atas suatu masalah yang penting sehingga
dapat mengurangi waktu pencarian dan penelitian.
- Meningkatkan Ketepatan Solusi
Dengan
melengkapi agen dengan akses cepat dan mudah ke informasi yang paling relevan,
agen contact center dapat meningkatkan ketepatan resolusi dan mengurangi waktu
pelayanan.
- Mengurangi Waktu Pelatihan
Untuk
para karyawan, knowledge management ini membantu dalam mendapatkan informasi
yang mereka inginkan dan butuhkan baik di dalam maupun di luar perusahaan
- Meningkatkan Volume Layanan
Knowledge
management dapat membantu agen yang ada
untuk menangani volume yang meningkat dengan membuat mereka bekerja lebih
efisien.
- Meningkatkan Wawasan mengenai Layanan
Knowledge management dapat digunakan
untuk mendorong interaksi lainnya ke saluran Web dengan meningkatkan pengiriman
jawaban dan konsistensi
Sistem Manajemen Informasi pada Perusahaan PepsiCO
Dalam dua decade terakhir, berbagai jenis sistem
informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Sistem informasi ini memberikan keunggulan kompetitif pada
sebuah perusahaan khususnya perusahaan multi-nasional seperti PepsiCO, dimana sistem
informasi ini akan membantu peran manajer dalam mengelola informasi sehingga
dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Dalam menerapkan MIS pada sebuah
perusahaan terdapat tiga cara yaitu, Pergantian Langsung, Studi terhadap system
baru, pendekatan bertahap.
Sisitem informasi yang telah diterapkan perusahaan PepsiCo
antara lain :
- Sistem Informasi Pelanggan
Dengan
penerapan SI tersebut, perusahaan dapat melacak informasi mengenai pelanggan
mereka, baik itu email, telepon, alamat, dll sehingga perusahaan dapat tetap menjalin
hubungan dengan pelanggannya.
- Sistem Informasi Produk
Dengan
penerapan SI produk, perusahaan dapat melacak nama item, ukuran, berat dan harga
dari kode produk yang bersangkutan dengan
cepat dan efisien.
- Sistem Informasi Karyawan
Dengan penerapan
SI Karyawan, perusahaan dapat melacak informasi umum mengenai karyawan mereka
dapat mengetahui nama, jam kerja, dan upah sehingga dapat mempermudah keperluan
perpajakan.
Sistem Pendukung Keputusan Sosial untuk Organisasi
Pertumbuhan teknologi Web kini
telah berkembang dengan pesat. Di satu sisi hal tersebut memudahkan
kebutuhan masyarakat saat ini. Namun, di sisi yang lain, hal itu menambah kompleksitas mereka. DSS merupakan salah satu teknologi yang membantu user dalam mengambil sebuah keputusan. Dalam penerapannya, terdapat beberapa klasifikasi Decision
Support System (DSS)
pada aspek proses pengambilan keputusan, yaitu:
- Model Driven
- Data Driven
- Document Driven
- Knowledge-driven
- Communication-driven
Terdapat beberapa jenis
orientasi dari DSS, salah satunya DSS berbasis social. DSS ini menjanjikan
solusi untuk mengakomodasi peningkatan kualitas hidup seseorang dalam sebuah
organisasi. DSS tersebut memberikan sarana untuk mengekspresikan
persepsi dan pengetahuan
sehingga memperkuat keterlibatan seseorang dalam organisasi yang menjadikan
keputusan dapat bersifat kolektif, Dalam pengembangannya saat ini
telah terdapat prototype dari system sosial tersebut, bernama Amplidir. Amplidir
merupakan salah satu system DSS yang berbasis kepada keputusan sosial khususnya untuk masalah-masalah dalam organisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)